Sabtu, 29 Januari 2011

Sebuah puisi untukmu Mama

Kasih sayang mu lebih dari jumlah bintang di langit
Cinta mu jauh lebih banyak dari manusia di dunia ini
Senyum mu yang menawan melebihi indahnya mentari terbenam
Kebaikan hati mu melebihi baiknya sang rembulan

Relung di jiwa yang selalu penuh dengan cinta
Intan permata tetap bersinar tak tertelan masa
Senandung do’a mu lampaui pancaran surya
Jutaan warna kesabaran mu adalah pelangi disaat senja

Semua itu kau berikan kepadaku tanpa sesal tanpa ragu
Selalu dan selalu kau berikan itu walau rintangan beradu
Terima kasih atas kasihmu Mama…

Keindahan tanpa teman

Terbentang luas sang langit malam
Sinar mentari tergantikan indahnya rembulan
Bintang pun bertebaran menghias atapan hitam
Angin berhembus bisikan alunan hewan

Keindahan ini sangat menawan sekali
Namun, kini keindahan itu terasa sepi
Seakan-akan tak terbesit dalam hati
Seberapa berkilaunya keindahan ini

Semua ini karena tak ada mereka
Mereka yang selalu mewarnai siang dan malam ku
Mereka yang selalu berikan simpony dalam hariku
Mereka adalah para sahabat sejatiku

Telah lama kita tak saling jumpa
Sudah lama kita tak tertawa bersama
Juga tak sedikit waktu yang kita biarkan sendiri
Teman, sungguh ku rindu akan hadirmu
Semoga masih ada waktu tuk kita bersama
Menikmati keindahan malam
Dan merangkai cerita bahagia

Akan Bersinar

Mata terbungkam dalam kegelapan
Tak ada setitik cahaya bersinar
Hitam dan kelam selalu menyertai
Tak siang dalam hari yang dilalui
Mentari pun tak pernah terlihat
Bahkan langit yang biru
Tak pernah tersirat dalam pandangan

Kini melodi ketukan kaki coba dilangkahkan
Walau irama lantunannya tak terarahkan
Namun satu yang tertanam dalam jiwa
Ada tangan yang menuntun
Membawa kaki menuju mata yang bersinar