Saat mata tak lagi terbuka
Saat tangan tak bisa meraba
Saat kaki tak mampu menopang
Saat mulut tak lagi bicara
Tubuh dingin membeku
Raga terpaku kaku
Badan diam membisu
Jiwa tak lagi bersatu
Ajal telah menjemput
Kini roh pergi menuju langit
Terbang melayang dan menjauh
Dari senyuman dan jerit tangis
Ingin kembali namun tak bisa
Ingin perbaiki namun tak kuasa
Tak ingin pergi tapi ini takdir
Tak bisa diubah tak bisa dipungkiri
curahkanlah semua asamu dalam puisi. dengan puisi semua menjadi indah. Awalnya blog puisi namun sekarang berubah menjadi blog pribadi yang berisi tentang cerita-cerita yang terjadi dalam hidupku, singkatnya tempat curhatlah.. hehehe
Selasa, 19 Oktober 2010
Rabu, 17 Februari 2010
Keberanian
Indonesia kembali diguncang
Oleh gempa yang maha dahsyat
Tanah bergoyang ratakan kehidupan
Menghancurkan tanah minang
Jiwa yang suci kembali merintih
Terjepit oleh puing-puing
Hanya isak tangis yang terdengar
Tak ada lagi tawa yang menghias wajahnya
Tapi mereka tetap bersujud
Memohon ampunan dengan seruan doa
Yang diiringi air mata kepedihan
Namun menghasilkan keberanian
Oleh gempa yang maha dahsyat
Tanah bergoyang ratakan kehidupan
Menghancurkan tanah minang
Jiwa yang suci kembali merintih
Terjepit oleh puing-puing
Hanya isak tangis yang terdengar
Tak ada lagi tawa yang menghias wajahnya
Tapi mereka tetap bersujud
Memohon ampunan dengan seruan doa
Yang diiringi air mata kepedihan
Namun menghasilkan keberanian
Tahun Baru
Malam indah bertabur bintang
Malam terang disinari rembulan
Malam ramai diiringi kembang api
Malam itu satu kali
Malam pergantian tahun
Berbagai konser menggelegar
Berbagai ledakan menyeruak
Langit berubah menjadi pelangi
Namun dapat dihitung jari
Orang yang bersujud dihadapan-Nya
Berdoa, bersyukur dan bertasbih
Untuk-Nya
Tuhan,,
Maafkan kami
Berikan kami jiwa yang baru
Tuk lebih mencintai-Mu
Malam terang disinari rembulan
Malam ramai diiringi kembang api
Malam itu satu kali
Malam pergantian tahun
Berbagai konser menggelegar
Berbagai ledakan menyeruak
Langit berubah menjadi pelangi
Namun dapat dihitung jari
Orang yang bersujud dihadapan-Nya
Berdoa, bersyukur dan bertasbih
Untuk-Nya
Tuhan,,
Maafkan kami
Berikan kami jiwa yang baru
Tuk lebih mencintai-Mu
Cinta
Cinta
Apalah artinya cinta,,
Aku tak pernah mengerti cinta
Arti cinta begitu beragam
Namun tak ada yang tepat
Bersyukurlah orang yang rasakan cinta
Bersabarlah yang disakiti cinta
Wahai yang rasakan cinta
Jagalah cinta iitu
Hargailah cinta itu
Dan
Sayangi cinta itu
Jangan kau khianati cinta
Jangan kau siakan cinta
Belajarlah mencintai
Bukan
Belajar mengkhianati
Cinta sejati tak kan datang
Bila kau cintai banyak cinta
Cintailah satu cinta
Apalah artinya cinta,,
Aku tak pernah mengerti cinta
Arti cinta begitu beragam
Namun tak ada yang tepat
Bersyukurlah orang yang rasakan cinta
Bersabarlah yang disakiti cinta
Wahai yang rasakan cinta
Jagalah cinta iitu
Hargailah cinta itu
Dan
Sayangi cinta itu
Jangan kau khianati cinta
Jangan kau siakan cinta
Belajarlah mencintai
Bukan
Belajar mengkhianati
Cinta sejati tak kan datang
Bila kau cintai banyak cinta
Cintailah satu cinta
Budaya ku
Budaya
Indonesia kaya akan ragam budaya
Itulah kata-kata yang terucap
Hanya dibibir saja Tak lebih
Kemana saja kita selama ini
Kenapa kita biarkan mereka mengambilnya
Kenapa tidak kita jaga dan lestarikan
Kemana kecintaanmu
Ketika budaya dalam genggaman
Kita selalu menghinanya
Mengolok-ngolok dengan sebutan
“kampung”
Sekarang kita bela mati-matian
Berjuang mengambil alih kembali
Dimana muka kita
Apakah kita tidak malu
Bagaimana Indoneisa akan maju
Bagaimmana ibu pertiwi akan tersenyum
Toh, yang kita lakukan hanya bicara
Mari kita bangkit,, para pemuda
Indonesia kaya akan ragam budaya
Itulah kata-kata yang terucap
Hanya dibibir saja Tak lebih
Kemana saja kita selama ini
Kenapa kita biarkan mereka mengambilnya
Kenapa tidak kita jaga dan lestarikan
Kemana kecintaanmu
Ketika budaya dalam genggaman
Kita selalu menghinanya
Mengolok-ngolok dengan sebutan
“kampung”
Sekarang kita bela mati-matian
Berjuang mengambil alih kembali
Dimana muka kita
Apakah kita tidak malu
Bagaimana Indoneisa akan maju
Bagaimmana ibu pertiwi akan tersenyum
Toh, yang kita lakukan hanya bicara
Mari kita bangkit,, para pemuda
Hasil Jerih Payahku
Menunggu jerih payahku
Atmosfer menegangkan mulai gerogoti hati ini
Dentingan waktu berlalu terasa begitu lambat
Keadaan gelisah dan keluh kesah terasa
Bagai menunggu sang raja siang dari petang
Ku menunggu dan menunggu
Tuk lihat hasil jerih payahku
Dalam kelas hijau
Selama dua dasawarsa
Terima kasih Tuhan
Kau berikan peringkat yang memuaskan
Walau bukan yang terbaik
Ku tetap rasakan bahagia
Atmosfer menegangkan mulai gerogoti hati ini
Dentingan waktu berlalu terasa begitu lambat
Keadaan gelisah dan keluh kesah terasa
Bagai menunggu sang raja siang dari petang
Ku menunggu dan menunggu
Tuk lihat hasil jerih payahku
Dalam kelas hijau
Selama dua dasawarsa
Terima kasih Tuhan
Kau berikan peringkat yang memuaskan
Walau bukan yang terbaik
Ku tetap rasakan bahagia
Tanpa Teman
Tanpa Teman
Ketika hiidup dirundung kesunyian
Hati bagai tersayat sebilah pisau
Angin pun tak datang menyapa
Semua pergi menjauh tak kembali
Semua karena waktu
Waktu yang mempersatukan
Waktu pula yang memisahkan
Pertemanan kita berawal diakhir
Perpisahan pun berakhir diawal
Jalan kau pilih
Berbeda dengan ku
Sudah saatnya
Kita berjalan sendiri
Ku berusaha tuk menahan rasa sedih
Menolak tuk teteskan air mata
Tapi awan sudah hitam
Hujan pun membasahi pipiku
Ketika hiidup dirundung kesunyian
Hati bagai tersayat sebilah pisau
Angin pun tak datang menyapa
Semua pergi menjauh tak kembali
Semua karena waktu
Waktu yang mempersatukan
Waktu pula yang memisahkan
Pertemanan kita berawal diakhir
Perpisahan pun berakhir diawal
Jalan kau pilih
Berbeda dengan ku
Sudah saatnya
Kita berjalan sendiri
Ku berusaha tuk menahan rasa sedih
Menolak tuk teteskan air mata
Tapi awan sudah hitam
Hujan pun membasahi pipiku
Kamis, 11 Februari 2010
Teman bayangan
Aku marah
Aku sedih
Aku senang
Aku menangis
Tak pernah ada yang tahu
Semua tak pedulikanku
Bila ku bahagia, ku tertawa dalam hati
Dan ku kubur semua tawa itu
Bila ku bersedih, ku menangis dalam kalbu
Dan ku pendam air mata itu
Hanya Aku, Tuhanku, dan Hatiku
yang tahu
Ku harapkan seorang teman
Yang selalu bersamaku
tuk curahkan semua asaku
Tak apa walau hanya bayangan sekalipun
ataupun teman dalam mimpiku
Aku sedih
Aku senang
Aku menangis
Tak pernah ada yang tahu
Semua tak pedulikanku
Bila ku bahagia, ku tertawa dalam hati
Dan ku kubur semua tawa itu
Bila ku bersedih, ku menangis dalam kalbu
Dan ku pendam air mata itu
Hanya Aku, Tuhanku, dan Hatiku
yang tahu
Ku harapkan seorang teman
Yang selalu bersamaku
tuk curahkan semua asaku
Tak apa walau hanya bayangan sekalipun
ataupun teman dalam mimpiku
Selasa, 09 Februari 2010
Kenyataan kehidupan
Gemerlap kehidupan telah butakan kau
Dari kenyataan kehidupan rakyatmu
Hingar bingar lantunan uang telah tulikan kau
Dari jerit tangis rakyatmu yang menganga
Kau lupa akan contrengan tangan dari rakyatmu
yang telah mengangkat derajat mu
Kau lupa akan pajak yang telah dibayar rakyatmu
yang kau jadikan sebagai uang sakumu
Kau selalu lupa dan lupa
Akan janjimu yang terucap
silih bergantinya jaman dan pemerintahan
tak mengubah kehidupan rakyat
Arti kemerdekaan
hanyalah ucap semata
Kemakmuran dan kejayaan hanyalah untukmu
Wahai penafsu harta
Yang duduk bersantai di kursi pemerintahan
Bukan untuk kami para pencari nafkah
Yang tinggal dibantaran kali
Yang sunyi dan gelap tanpa kehidupan
Dari kenyataan kehidupan rakyatmu
Hingar bingar lantunan uang telah tulikan kau
Dari jerit tangis rakyatmu yang menganga
Kau lupa akan contrengan tangan dari rakyatmu
yang telah mengangkat derajat mu
Kau lupa akan pajak yang telah dibayar rakyatmu
yang kau jadikan sebagai uang sakumu
Kau selalu lupa dan lupa
Akan janjimu yang terucap
silih bergantinya jaman dan pemerintahan
tak mengubah kehidupan rakyat
Arti kemerdekaan
hanyalah ucap semata
Kemakmuran dan kejayaan hanyalah untukmu
Wahai penafsu harta
Yang duduk bersantai di kursi pemerintahan
Bukan untuk kami para pencari nafkah
Yang tinggal dibantaran kali
Yang sunyi dan gelap tanpa kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)